Tips Sehat Berbelanja Online

781
Nggak kerasa, sebentar lagi lebaran ya. Itu artinya? Saatnya belanja baju muslim terbaru. Yeeaayy!!
Apakah kalian juga salah satu yang gemar membeli baju lebaran? Kok, kesannya kayak anak kecil banget ya, mau lebaran harus beli baju. Hihihihi... mau bagaimana lagi, itu salah satu kenangan paling indah yang kita miliki pada saat kecil setiap kali menanti hari raya ini. Iya, kan?

Jadi untuk lebaran kali ini, kalian pergi kemana? Tanah Abang, Mangga Dua, Pasar Baru, Thamrin City, atau hunting diskon di mall? Atauuu... kalian datang ke Muslim Fashion Festival 2016 untuk mengetahui trend busana muslim modern? Sebagai wanita, kalian pasti paham deh, euforia setiap kali membeli sebuah baju yang benar-benar, benar-benar (sengaja diulang biar dahsyat kesannya), kita taksir, bahkan sampai nabung segala untuk membelinya. Apalagi kalau baju tersebut merupakan rancangan salah satu desainer kebanggan Indonesia favorit kita.

Namun, seiring dengan perkembangan jaman, kota Jakarta semakin sibuk, lalu lintas semakin macet, dan kendaraan bermotor semakin membludak, sedangkan hari tidak semakin bertambah panjang, waktu yang kita butuhkan untuk mencapai tempat-tempat tersebut nyaris menjadi 2 kali, bahkan 3 kali lebih lama dari yang seharusnya. Kita amat sangat beruntung kalau bisa mencapai lokasi tersebut tanpa mengalami kemacetan sama sekali, alias mungkin kendaraan bermotor bisa kita hitung dengan jari, dan kita bisa guling-gulingan di jalan raya dengan suka cita. (Car free day nggak termasuk, karena walaupun tidak ada kendaraan bermotor, tetap aja padat orang yang berolah raga, dan waktunya hanya beberapa jam di pagi hari). Banyak di antara kita pastinya, yang jadi tidak memiliki waktu luang untuk pergi berbelanja pakaian yang kita inginkan.

Melihat fenomena tersebut, maka munculah ide bisnis online shop. Sebagai wanita, saya sangat gembira dengan siapapun itu yang pertama kali menemukan ide luar biasa cemerlang ini. Karena, tentu saja, dengan keberadaan online shop, hal itu memudahkan kita untuk tetap berbelanja tanpa perlu keluar rumah, dan juga tanpa macet-macetan di jalan. Walaupun mungkin sekali-kali kita perlu juga pergi keluar untuk pergi berbelanja ke mall kalau sedang ada diskon besar-besaran (teuteup!)

Ada mau datang ke Muslim Fashion Festival 2016? ^^



Ready For Ramadhan?
Absolutely

Aku masih ingat banget, pengalaman pertama aku belanja online, rasanya hampir tidak percaya kalau kita telah membeli sesuatu, kemudian beberapa hari kemudian, barang itu datang dan mengejutkan kita karena ternyata kualitasnya tidak sesuai dengan harapan, atau ternyata barangnya super duper baguuusss!

Well, let me tell you a tips so that you won't regret buying online, because trust me, it's addicted!

Hal pertama yang harus diingat, "Ada Harga Ada Rupa."

Kalian jangan terlalu berharap berlebihan kalau barang KW seharga 50ribu yang kalian beli akan memiliki kualitas sekelas rancangan desainer ternama. Kecuali kalau kalian tipe yang gampang bosan. Satu-dua kali pakai, terus buang. Yaa... bolehlah kalian membeli banyak barang dengan harga tersebut. Tapi sekali lagi, let me tell you something, nggak semua barang online itu mahal-mahal, ada juga kok yang murah dan bagus. Setidaknya kalian harus menetapkan standar kalian sendiri yang dimaksud dengan "bagus".

Beberapa rancangan para desainer muda Indonesia yang bisa kita beli di blibli.com


Coba deh, kalian perhatikan, barang fashion seharga 100ribuan dengan 500ribuan dengan model yang serupa, pasti kalian akan melihat perbedaannya, dari segi kualitas bahan dan jahitannya. Atau seperti ucapan desainer Monika Jufry, yang memiliki line pakaian "Sessa", dalam acara FUN BLOGGING selaku bintang tamu. Intinya seperti ini, walaupun mungkin kalian mendapati bahan yang dipakai sama, tapi perhatikan detil kecilnya. Misalnya benang yang mereka pakai, kancingnya, pernik lainnya, dan tentu saja penjahitnya. Karena para desainer itu, pasti memiliki penjahit tersendiri yang sudah memiliki kualitas sesuai dengan standar mereka. Percayalah, mereka sangat ketat dalam menyeleksi penjahit tersebut.

Dan tentu saja, sebagai salah satu ibu-ibu yang gemar sekali pergi ke Thamrin City, aku bisa melihat perbedaannya. Mungkin saja pakaian tersebut memiliki model yang sama, tapi tetap saja cuttingnya berbeda. Kesannya jadi tetap berbeda, tidak akan sekeren kalau kita melihat langsung pakaian dari para desainer tersebut.

Jadi, sekali lagi, 'Ada Harga Ada Rupa'. Camkan, kalau kalian membeli barang seharga 100ribu dengan model yang sama dengan pakaian keluaran salah satu desainer tersebut yang seharga 500ribu, jangan menetapkan ekspektasi terlalu berlebihan.

Hal kedua yang harus benar-benar diingat, "Apakah kalian membutuhkannya?"

Well, aku tipe shopper yang seperti itu. Kalau aku ingin membeli pakaian baru, aku akan bertanya, apakah aku membutuhkannya? Apakah aku belum memiliki model yang serupa? Apakah aku tidak memiliki warna yang sama? Karena terkadang, ketika barangnya sudah tiba, dan sekali lagi, kalau barangnya tidak sesuai ekspektasi, pasti akan ada sedikit penyesalan kenapa kita sampai membelinya, padahal kita sudah memiliki barang yang mirip. Lalu kita akan menyalahkan sellernya dan menjelek-jelekkan seller tersebut. Hei, jangan lakukan hal itu, karena mereka juga sedang mencari rejeki yang halal.

Kemudian tips terakhir yang akan aku berikan adalah "Masuk satu keluar satu, masuk dua keluar dua."

Maksudnya adalah, ketika kalian membeli pakaian baru, setidaknya kalian harus merelakan salah satu pakaian lama kalian untuk kalian sumbangkan. Banyak keuntungannya, selain lemari kalian tidak akan meledak saking kepenuhan, kalian juga akan mendapatkan pahala kebaikan, dan katanya justru akan semakin mempertebal rejeki kalian. Who Knows?

Jadi, untuk lebaran kali ini, ada rencana mau beli baju berapa banyak? #senyumkinclong

Kalau kalian merasa kesulitan untuk mencari waktunya, kalian bisa kok, mampir di sini. Aku yakin kalian pasti akan merasakan sensasi belanja yang menyenangkan, sama seperti aku saat ini. Tinggal klik, barang sudah datang esoknya.




Komentar

Popular

Keseruan Pertama Kali Bermain Ski di South Korea

Cruise to Alaska

1st Flight Kuala Lumpur part 2